kembali lagi bersama saya wildan rusydian. kali ini
saya akan membagikan Isi makalah Sabar Dalam Menjalani Kehidupan kepada teman-teman. bagi teman teman yang ingin menyusun ataupun membuat makalah dengan baik mengenai sabar dalam menjalani kehidupan, mungkin teman-teman bisa mengkopi dari tulisan saya ini. insyaallah makalah ini
selamat membaca !
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sabar merupakan sebuah istilah yang berasal dari bahasa Arab,
dan sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Asal katanya adalah
"Shobaro", yang membentuk infinitif (masdar) menjadi
"shabran". Dari segi bahasa, sabar berarti menahan dan mencegah.
Menguatkan makna seperti ini adalah firman Allah dalam Al-Qur'an:
Dan
bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi
dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu
berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan kehidupan dunia ini; dan
janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati
Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas. (QS. Al-Kahfi/ 18 : 28)
Perintah untuk bersabar pada ayat di atas, adalah untuk
menahan diri dari keingingan ‘keluar’ dari komunitas orang-orang yang menyeru
Rab nya serta selalu mengharap keridhaan-Nya. Perintah sabar di atas sekaligus
juga sebagai pencegahan dari keinginan manusia yang ingin bersama dengan
orang-orang yang lalai dari mengingat Allah SWT.
Sedangkan dari segi
istilahnya, sabar adalah: Menahan diri dari sifat kegeundahan dan
rasa emosi, kemudian menahan lisan dari keluh kesah serta menahan anggota tubuh
dari perbuatan yang tidak terarah.
Amru bin Usman mengatakan, bahwa sabar adalah keteguhan
bersama Allah, menerima ujian dari-Nya dengan lapang dan tenang. Hal senada
juga dikemukakan oleh Imam al-Khowas, bahwa sabar adalah refleksi keteguhan
untuk merealisasikan al-Qur'an dan sunnah
Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk sabar ketika
berjihad. Padahal jihad adalah memerangi musuh-musuh Allah, yang klimaksnya
adalah menggunakan senjata (perang). Artinya untuk berbuat seperti itu perlu
kesabaran untuk mengeyampingkan keiinginan jiwanya yang menginginkan rasa
santai, bermalas-malasan dan lain sebagainya.
1.2
Rumusan Masalah
1.2.1 Apa
sajakah macam-macam Sabar ?
1.2.2 Bagaimanakah sabar
menurut Al-quran ?
1.2.3 Bagaimanakah sabar menurut Hadits ?
1.2.4
Apa sajakah kiat-kiat untuk meningkatkan kesabaran dalam kehidupan sehari-hari?
1.3 Tujuan
Bedasarkan rumusan
masalah di atas maka dapat diambil tujuan sebagai berikut :
1.3.1 Tujuan Teoretis
a. Untuk
mengetahui macam-macam sabar
b. Untuk
mengetahui sabar di dalam Al-quran
c. Supaya
mengetahui esensi sabar dalam Hadist
d. Agar
mengetahui manfaat yang dirasakan dalam merealisasikan sabar di kehidupan
sehari-hari
1.3.2 Tujuan Praktis
Untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran B.Indonesia
1.4 Manfaat
Bedasarkan tujuan di atas
maka dapat diambil manfaat sebagai berikut :
1.4.1 Manfaat Teoretis
a. Dapat
mendeskripsikan macam-macam sabar
b. Dapat
menjelaskan sabar di dalam Al-quran
c. Dapat
merealisasikan esensi sabar dalam Hadist
d. Dapat
merasakan manfaat dalam merealisasikan sabar di kehidupan sehari-hari
1.4.2 Manfaat Praktis
Dapat
mendeskripsikan pemikiran penulis secara kritis dan sistematis ke dalam
karangan ilmiah
1.5
Metode
1.5.1 metode pengumpualn
kepustakaan
Mengambil
kutipan sebagai referensi dari sumber-sumber tertulis
1.5.2 Metode Deskriptip
Menggambarkan hasil
penulis secara kritis dan sistematis kedalam karangan ilmiah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teoretis
Dalam
pembahasan ini, kami akan memaparkan mengenai sabra dalam perspektif Alquran
dan Hadist.
Menurut W.Y.S
Poerwadarminta dalam kamus umum KBBI kata sabar adalah tahan menderita (tidak
lekas marah, tidak lekas patah hati, tidak lekas putus asa); tidak
terburu-buru, tenang, tidak tergesa-gesa, tidak terburu-buru nafsu.
Sabar secara Etimologi: Sabar (ash-shabar) berarti
menahan dan mengekang (al-habs wa al-kuf). Secara terminologis sabar
berarti menahan diri dari segala sesuatu yang tidak di sukai karena
mengharap ridha Allah.Yang tidak di sukai itu tidak selamanya terdiri
dari hal-hal yang tidak di senangi seperti musibah
kematian,sakit,kelaparan dan sebagainya, tapi juga bisa berupa hal-hal
yang di senangi. Sabar dalam hal ini berarti menahan dan mengekang diri
dari memperturutkan hawa nafsu. Dalam ensiklopedi islam dijelaskan bahwa yang
di maksud sabar ialah menahan diri dalam menanggung suatu penderitaan, baik dalam menemukan sesuatu yang tidak di inginkan ataupun dalam
bentuk kehilangan sesuatu yang disenangi. Imam Al-ghazali mengatakan bahwa “sabar adalah suatu kondisi mental dalam
mengendalikan nafsu yang tumbuhnya atas dorongan ajaran islam”.
Dengan kata lain sabar ialah tetap tegaknya dorongan
agama berhadapan dengan dorongan hawa nafsu.dorongan agama ialah hidayah
Allah kepada manusia untuk mengenal Allah, Rasul serta mengamalkan
ajaran-Nya. Sedangkan dorongan hawa nafsu ialah tuntutan syahwat dan
keinginan-keinginan rendah yang minta di laksanakan. Menurut M.
Jamaluddin “barang siapa yang tegak bertahan sehingga
dapat menundukkan dorongan hawa nafsu secara terus menerus maka orang
tersebut termasuk golongan orang yang sabar”.
2.2 Uraian
Pembahasan
2.2.1 Macam – Macam Sabar
Menurut
Yusuf Al-Qardhawi dalam bukunya Ash-Shabrfi Al-Qur’an, sabar dapat di
bagi menjadi enam macam :
a. Sabar menerima cobaan hidup
b. Sabar dari Keinginan Hawa Nafsu
c. Sabar Dalam Taat Kepada Allah SWT
d. Sabar Dalam Berdakwah
e. Saba Dalam Perang
f. Sabar Dalam Pergaulan
2.2.2 Keutamaan Sabar dalam
Al-quran
Sifat sabar dalam Islam menempati posisi yang
istimewa.Al-Qur’an mengaitkan sifat sabar dengan bermacam-macam sifat
mulia lainnya. Antara lain di kaitkan dengan keyakinan, syukur, tawakkal,
dan taqwa.mengaitkan satu sifat dengan banyak sifat mulia lainnya
menunjukkan betapa istimewanya sifat itu.Karena sabar merupakan sifat
mulia yang istimewa, tentu dengan sendirinya orang-orang yang sabar juga
menempati posisi yang istimewa. Sifat sabar memang sangat di butuhkan
sekali unyuk mencapai kesuksesan dunia dan akhirat. Seorang mahasiswa
tidak akan berhasil mencapai gelar kesarjanaan tanpa sifat sabar dalam
belajar.
Dalam al-Qur'an banyak sekali ayat-ayat yang berbicara
mengenai kesabaran. Jika ditelusuri secara keseluruhan, terdapat 103 kali
disebut dalam al-Qur'an, kata-kata yang menggunakan kata dasar sabar; baik
berbentuk isim maupun fi'ilnya. Hal ini menunjukkan betapa kesabaran menjadi
perhatian Allah SWT, yang Allah tekankan kepada hamba-hamba-Nya. Dari ayat-ayat
yang ada, para ulama mengklasifikasikan sabar dalam al-Qur'an menjadi beberapa
macam;
a. Sabar merupakan perintah Allah SWT. Hal ini
sebagaimana yang terdapat dalam QS.2: 153: "Hai orang-orang yang beriman,
mintalah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat, sesungguhnya Allah
beserta orang-orang yang sabar."Ayat-ayat lainnya yang serupa mengenai
perintah untuk bersabar sangat banyak terdapat dalam Al-Qur'an. Diantaranya
adalah dalam QS.3: 200, 16: 127, 8: 46, 10:109, 11: 115 dsb.
b. Larangan isti'ja l(tergesa-gesa/ tidak
sabar), sebagaimana yang Allah firmankan (QS. Al-Ahqaf/ 46: 35): "Maka
bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari
rasul-rasul dan janganlah kamu meminta disegerakan (azab) bagi mereka…"
c. Pujian Allah bagi orang-orang yang sabar,
sebagaimana yang terdapat dalam QS. 2: 177: "…dan orang-orang yang
bersabar dalam kesulitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah
orang-orang yang benar imannya dan mereka itulah orang-orang yang
bertaqwa."
d. Allah SWT akan mencintai orang-orang yang
sabar. Dalam surat Ali Imran (3: 146) Allah SWT berfirman : "Dan Allah
mencintai orang-orang yang sabar."
e. Kebersamaan Allah dengan orang-orang yang
sabar. Artinya Allah SWT senantiasa akan menyertai hamba-hamba-Nya yang sabar.
Allah berfirman (QS. 8: 46) ; "Dan bersabarlah kamu, karena sesungguhnya
Allah itu beserta orang-orang yang sabar."
f. Mendapatkan pahala surga dari Allah. Allah
mengatakan dalam al-Qur'an (13: 23 - 24); "(yaitu) surga `Adn yang mereka
masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari
bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat
masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu; (sambil mengucapkan):
"Salamun `alaikum bima shabartum" (keselamatan bagi kalian, atas
kesabaran yang kalian lakukan). Maka alangkah baiknya tempat kesudahan
itu."Inilah diantara gambaran Al-Quran.
2.2.3 Aspek - Aspek Kesabaran Dalam Hadits
Dalam hadits-hadits Rasulullah SAW, terdapat beberapa
hadits yang secara spesifik menggambarkan aspek-aspek ataupun kondisi-kondisi
seseroang diharuskan untuk bersabar. Diantara kondisi-kondisi yang ditekankan
agar kita bersabar adalah :
a. Sabar terhadap musibah.
Diriwayatkan, :
Dari Anas bin Malik ra, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW
melewati seorang wanita yang sedang menangis di dekat sebuah kuburan. Kemudian
Rasulullah SAW bersabda,
‘Bertakwalah kepada
Allah, dan bersabarlah.’ Wanita tersebut menjawab, ‘Menjauhlah dariku, karena
sesungguhnya engkau tidak mengetahui dan tidak bisa merasakan musibah yang
menimpaku.’ Kemudian diberitahukan kepada wanita tersebut, bahwa orang yang
menegurnya tadi adalah Rasulullah SAW. Lalu ia mendatangi pintu Rasulullah SAW
dan ia tidak mendapatkan penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah SAW,
‘(maaf) aku tadi tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah SAW.’ Rasulullah
bersabda, ‘Sesungguhnya sabar itu terdapat pada hentakan pertama.’ (HR. Bukhari
Muslim)
b. Sabar ketika menghadapi
musuh (dalam berjihad).
Dalam sebuah riwayat, Rasulullah bersabda : Dari Abu
Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah kalian
berangan-angan untuk menghadapi musuh. Namun jika kalian sudah menghadapinya
maka bersabarlah (untuk menghadapinya).” HR. Muslim.
c. Sabar berjamaah, terhadap
amir yang tidak disukai.
Dalam sebuah riwayat digambarkan; Dari Ibnu Abbas ra
beliau meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, ‘Barang siapa yang melihat
pada amir (pemimpinnya) sesuatu yang tidak disukainya, maka hendaklah ia
bersabar. Karena siapa yang memisahkan diri dari jamaah satu jengkal, kemudian
ia mati. Maka ia mati dalam kondisi kematian jahiliyah. (HR. Muslim)
d. Sabar
terhadap jabatan & kedudukan.
Dalam sebuah riwayat digambarkan : Dari Usaid bin Hudhair
bahwa seseorang dari kaum Anshar berkata kepada Rasulullah SAW; ‘Wahai
Rasulullah, engkau mengangkat (memberi kedudukan) si Fulan, namun tidak
mengangkat (memberi kedudukan kepadaku). Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya
kalian akan melihat setelahku ‘atsaratan’ (yaitu setiap orang menganggap lebih
baik dari yang lainnya), maka bersabarlah kalian hingga kalian menemuiku pada
telagaku (kelak). (HR. Turmudzi).
e. Sabar dalam kehidupan
sosial dan interaksi dengan masyarakat.
Dalam sebuah hadits diriwayatkan, Rasulullah SAW
bersabda, ‘Seorang muslim apabila ia berinteraksi dengan masyarakat serta
bersabar terhadap dampak negatif mereka adalah lebih baik dari pada seorang
muslim yang tidak berinteraksi dengan masyarakat serta tidak bersabar atas
kenegatifan mereka. (HR. Turmudzi)
f. Sabar
dalam kerasnya kehidupan dan himpitan ekonomi
Dalam sebuah riwayat digambarkan; ‘Dari Abdullah bin Umar
ra berkata bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, ‘Barang siapa yang bersabar
atas kesulitan dan himpitan kehidupannya, maka aku akan menjadi saksi atau
pemberi syafaat baginya pada hari kiamat. (HR. Turmudzi)
2.2.4 Kiat Kiat Untuk Meningkatkan Kesabaran
Kiat-kiat
tersebut adalah;
a. Mengkikhlaskan niat kepada Allah SWT, bahwa
ia semata-mata berbuat hanya untuk-Nya. Dengan adanya niatan seperti ini, akan
sangat menunjang munculnya kesabaran kepada Allah SWT.
b. Memperbanyak tilawah (baca; membaca)
al-Qur'an, baik pada pagi, siang, sore ataupun malam hari. Akan lebih optimal
lagi manakala bacaan tersebut disertai perenungan dan pentadaburan makna-makna
yang dikandungnya. Karena al-Qur'an merupakan obat bagi hati insan. Masuk dalam
kategori ini juga dzikir kepada Allah
c. Memperbanyak puasa sunnah. Karena
puasa merupakan hal yang dapat mengurangi hawa nafsu terutama yang bersifat
syahwati dengan lawan jenisnya. Puasa juga merupakan ibadah yang memang secara
khusus dapat melatih kesabaran.
d. Mujahadatun Nafs, yaitu sebuah usaha yang
dilakukan insan untuk berusaha secara giat dan maksimal guna mengalahkan
keinginan-keinginan jiwa yang cenderung suka pada hal-hal negatif, seperti
malas, marah, kikir.
e. Mengingat-ingat
kembali tujuan hidup di dunia. Karena hal ini akan memacu insan untuk beramal
secara sempurna. Sedangkan ketidaksabaran (isti'jal), memiliki prosentase yang
cukup besar untuk menjadikan amalan seseorang tidak optimal. Apalagi jika
merenungkan bahwa sesungguhnya Allah akan melihat "amalan" seseorang
yang dilakukannya, dan bukan melihat pada hasilnya. (Lihat QS. 9 : 105)
f. Perlu mengadakan latihan-latihan untuk
sabar secara pribadi. Seperti ketika sedang sendiri dalam rumah, hendaklah
dilatih untuk beramal ibadah dari pada menyaksikan televisi misalnya. Kemudian
melatih diri untuk menyisihkan sebagian rezeki untuk infaq fi sabilillah, dsb.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Inilah sekelumit sketsa mengenai kesabaran. Pada intinya,
bahwa sabar merupakan salah satu sifat dan karakter orang mu'min, yang
sesungguhnya sifat ini dapat dimiliki oleh setiap insan. Karena pada dasarnya
manusia memiliki potensi untuk mengembangkan sikap sabar ini dalam hidupnya.
Sabar tidak identik dengan kepasrahan dan menyerah pada
kondisi yang ada, atau identik dengan keterdzoliman. Justru sabar adalah sebuah
sikap aktif, untuk merubah kondisi yang ada, sehingga dapat menjadi lebih baik
dan baik lagi. Oleh karena itulah, marilah secara bersama kita berusaha untuk
menggapai sikap ini. Insya Allah, Allah akan memberikan jalan bagi
hamba-hamba-Nya yang berusaha di jalan-Nya.
3.2 Saran
Makalah ini diharapkan dapat bermanpaat
bagi setiap mahasiswa dan mengetahui apa itu pengertian sabar, bagaimanah sabar
dalam al-quran dan hadits serta dapat mengaplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.
bila mana ada kesalahan dalam makalah ini saya ucapkan terima kasih bagi yang memberikan keritik dan sarannya
terimakasih atas kunjungannya !
terimakasih atas kunjungannya !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar